Bawang
merah bagi Kabupaten Brebes merupakan trade mark mengingat posisinya
sebagai penghasil terbesar komoditi tersebut di tataran nasional.Sentra bawang
merah tersebar di 11 Kecamatan (dari 17 Kecamatan) dengan luas panen per tahun
20.000 - 25.000 hektar. sentra bawang merah tersebar di Kecamatan Brebes, Wanasari,
Bulakamba, Tonjong, Losari, Kersana, Ketanggungan, Larangan, Songgom,
Jatibarang, dan sebagian Banjarharjo.
Sektor
pertanian merupakan sektor yang dominan di Brebes. Dari sekitar 1,7 juta
penduduk Brebes, sekitar 70 persen bekerja pada sektor pertanian. Sektor ini
menyumbang 53 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Brebes,
yang 50 persen dari pertanian bawang merah. Budidaya bawang merah diperkirakan
mulai berkembang di Brebes sekitar tahun 1950, diperkenalkan warga keturunan
Tionghoa yang tinggal di Brebes. Hingga kini budidaya bawang merah menjadi
napas kehidupan masyarakat.
Berbagai
varietas bawang unggulan juga dihasilkan dari Brebes, antara lain varietas Bima
Brebes yang berwarna merah menyala, rasa lebih pedas, dan lebih keras dibandingkan
bawang dari luar daerah atau luar negeri. Saat ini, sekitar 23 persen pasokan
bawang merah nasional berasal dari Brebes. Sementara untuk wilayah Jateng,
Brebes memasok sekitar 75 persen kebutuhan bawang merah.
Di
sektor pertanian sebagai sektor dominan, Kabupaten Brebes tidak hanya
menghasilkan bawang merah, namun terdapat komoditas lain. Berbagai komoditas
lain yang memiliki potensi sangat besar untuk dikembangkan bagi para investor
baik yang berasal dari dalam maupun dari luar Kabupaten Brebes antara lain:
kentang granula, cabe merah dan pisang raja, bawang daun dan kubis. Tanaman
perkebunan yang berkembang antara lain : nilam, tebu, teh, cengkeh,
kapas, kapulaga, mlinjo dan kopi jenis robusta. Produk buah - buahan yang cukup
signifikan antara lain ; mangga, semangka dan rambutan.
Peternakan
Di
luar sektor pertanian dan perkebunan, Kabupaten Brebes juga mempunyai potensi
hijauan makanan ternak yang melimpah dan tersebar hampir di setiap kecamatan.
Kondisi itu menjadikan kabupaten ini berkembang berbagai usaha peternakan baik
jenis ternak besar maupun kecil antara lain; ternak sapi (jenis lokal sapi
jabres), kerbau, domba, kelinci rex, ayam petelur, ayam kampung, ayam potong
dan itik. Telur hasil ternak itik diolah oleh masyarakat setempat menjadi
produk telur asin yang popularitas atas kualitasnya sangat dikenal dan tidak
diragukan. Banyak yang menyebut Brebes adalah Kota Telur Asin.
Kehutanan
Di
sektor kehutanan yang tersebar diwilayah bagian selatan, komoditas yang menjadi
unggulan yaitu jati, pinus, mahoni dan sonokeling yang produksinya cukup
mengalami peningkatan.
Pertambangan dan bahan galian
Kabupaten
Brebes memiliki beberapa potensi sumber daya mineral yang potensial untuk
dieksploitasi, meliputi batu kapur, trass, batu splite , dan batu bata, serta
potensi sumber minyak bumi dan panas bumi.
Cadangan batu bara muda
Di
wilayah Kabupaten Brebes bagian selatan, ditemukan potensi cadangan batu bara
muda di desa Bentarsari, Salem sebanyak 24,24 juta ton dengan kandungan minyak
mencapai 5,30 liter per ton berdasarkan temuan Kementerian ESDM di tahun 2008.
Kandungan batu bara muda ini baru dapat dimanfaatkan sekitara 50 sampai 100
tahun ke depan karena menunggu proses pelapukan dan pengkristalan
Perikanan
Sebagai
salah satu daerah yang terletak dalam wilayah pantai utara Pulau Jawa,
Kabupaten Brebes mempunyai 5 wilayah kecamatan yang cocok untuk mengembangkan
produksi perikanan yakni Brebes, Wanasari, Bulakamba, Tanjung dan Losari. Hasil
produksi perikanan yang menonjol meliputi; bandeng, udang windu, kepiting,
rajungan, teri nasi, mujair dan berbagai jenis ikan laut yang lain. Hasil
produk perikanan ini oleh masyarakat setempat telah dikembangkan usaha
pembuatan Bandeng Presto Duri Lunak dan Terasi.
Industri
Sektor
industri merupakan salah satu sektor penting dalam membantu laju perekonomian,
oleh sebab itu keberadaan industri sebagai salah satu pilar perekonomian di
Kabupaten Brebes telah memberi pengaruh dalam perekonomian daerah, meskipun
secara demografi mata pencaharian sebagaian besar penduduk adalah sebagai
petani.Kegiatan Industri di Kabupaten Brebes dibagi menjadi beberapa kelompok
dan cabang yaitu kelompok industri formal cabang agro, kelompok indutri formal
cabang tekstil dan kelompok indutri formal cabang logam, mesin dan
elektronik.Industri yang ada di Kabupaten Brebes meliputi industri besar,
industri sedang, industri kecil dan industri rumah tangga.
Kelompok
industri besar merupakan industri formal agro (pabrik teh, pabrik jamur, pabrik
gula dan gondorukem).Kelompok industri kecil yang ada di Kabupaten Brebes
meliputi industri kecil formal dan non formal. Kelompok industri kecil formal
terdiri dari cabang industri agro; elektronika dan aneka; mesin, logam, dan
perekayasaan. Sedangkan kelompok industri non formal meliputi industri kimia,
agro dan hasil hutan serta elektronika dan aneka.
Kelompok
industri kecil yang ada di Kabupaten Brebes meliputi industri kecil formal dan
non formal. Kelompok industri kecil formal terdiri dari cabang industri agro;
elektronika dan aneka; mesin, logam, dan perekayasaan. Sedangkan kelompok
industri non formal meliputi industri kimia, agro dan hasil hutan serta
elektronika dan aneka.
Sektor
industri yang potensial untuk dikembangkan adalah industri garam iodium
diwilayah Kecamtan Wanasari dan Bulakamba, Industri garam curah dengan sentra
produksi di wilayah kecamatan Losari, Tanjung, Wanasari dan Brebes, dan
industri pengolahan bawang merah
Sumber : http://www.brebeskab.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar